memberi yang terbaik dan meraih yang terbaik

Halaman

Tampilkan postingan dengan label berbagi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berbagi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Juli 2014

Media Pembelajaran "Profesi"

A. Nama Media                     : Buku Pop UP
B. Sasaran                              : PAUD Kelompok A

C. Indikator                           :
Ø  Anak dapat mengenal jenis profesi
Ø  Dapat menambah pembendaharaan kata dalam bahasa inggris
Ø  Anak dapat belajar macam-macam warna
Ø  Anak dapat mengehtahui beberapa gedung dan kendaraan yang berhubungan dengan profesi

D. Aspek Pengembangan     :
Ø  Kemampuan dasar kognitif
Ø  Kemampuan bahasa

E. Manfaat dan Kegunaan  :
Ø  Mengenalkan macam-macam nama profesi secara menyenangkan
Ø  Mengenalkan gedung/kendaraan yang berhubungan dengan profesi secara lebih mudah
Ø  Menambah pembendaharaan kata bahasa inggris anak
Ø  Mengenalkan warna secara sederhana

F. Spesifikasi                         
a.       Alat                             : gunting, cutter, penggaris, pensil, penghapus, spidol
b.      Bahan                          : Kertas jilid, karton, gambar-gambar profesi, lem, double tip,  lakban bening,
Ukuran Menggunakan            : cm, ml.




G. Cara membuatnya              :
  1. Siapkan gambar-gambar profesi lalu temple pada karton dengan menggunakan lem, tunggu hingga kering. Setelah gambar kering, gunting gambar-gambar tadi kemudian lapisi gambar dengan lakban bening lalu rapikan.


     2. Ambil kertas jilid, lipat dua sama sisi. Beri tanda dengan pensil dan tarik garis sesuai ukuran gambar. Kemudian potong kertas sesuai garis yang telah dibuat lalu lipat kertas kedalam dan sebagian keluar sesuai bentuk yang diinginkan



   3. Setelah semua kertas jilid dipotong dan dilipat sesuai jumlah gambar, ambil gambar lalu temple pada kertas jilid menggunakan double tip. Lakukan pada semua gambar yang tersedia


   4. Tulis nama profesi serta gedung/kendaraan dengan menggunakan spidol pada kertas karton. Lapisi dengan lakban bening kemudian gunting rapi. Tempelkan tulisan-tulisan tersebut pada kertas jilid yang sudah dilipat dan diberi gambar. 



  5. Setelah semua tulisan ditempel, rekatkan satu bagian kertas jilid dengan bagian yang lain menggunakan double tip. Diawali dengan cover, kemudian halaman pertama sampai halaman terakhir. Setelah itu hias cover buku sesuai selera





H. Cara menggunakannya   :
Guru membimbing anak untuk membuka buku pop up tersebut. Buka perhalaman dan sebutkan berbagai profesi serta tempat/kendaraan yang ada beserta namanya dalam bahasa inggris





#Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran

Senin, 14 April 2014

Model-model Pembelajaran untuk PAUD

Reni Nurapriani


Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak.
Berbagai model pengembangan kurikulum bagi PAUD sangat diperlukan karena akan mengembangkan lembaga pendidikan yang sesuai dengan situasi dan kodisi alam, budaya dan kebiasaan yang ada dimasyarakat.

Beberapa model pembelajaran diantaranya adalah:
 1. —Model pembelajaran klasikal
 Model Pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang paling awal digunakan di TK, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan.
2. Pendekatan Tematik.  
Pembelajaran Tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna pada anak (Kostelknik ,1991:17) 
3. Model Pusat Kegiatan Belajar (Sentra)/BCCT (Beyond Centre Circle Time).

—Model pembelajaran berdasarkan sentra memiliki ciri utama pemberian pijakan (scaffolding) untuk membangun konsep, aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep densitas serta intensitas bermain.
—Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak berada dalam lingkaran. 
—Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain dan pijakan setelah bermain
4. Pengelolaan Kelas Berpindah (Moving Class Activity).  Pengelolaan kelas berpindah merupakan pengaturan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru daik didalam ruangan (indoor activity) ataupun outdoor (outdoor activity) dalam rangka melancarkan proses belajar dan pembelajaran pada anak.
5. Model Pembelajaran Berdasarkan Area (Minat)
 —Model ini pada dasarnya hampir sama dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan (sentra). 
—Model ini lebih memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. 
—Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya. Kecuali itu juga menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.

Senin, 07 April 2014

Rancangan Pembelajaran II



A. Nama Media                      : Roda Pencampuran Warna


B. Sasaran                               : PAUD Kelompok A dan B

C. Indikator                            :
·         Anak dapat membedakan warna Primer (merah, kuning dan biru)
·         Anak dapat menyebutkan warna dari hasil penggabungan (warna sekunder)
·         Anak dapat memberi contoh benda berwarna merah, kuning, biru, hijau dan orange.

D. Aspek Pengembangan        :
·         Kemampuan dasar kognitif
·         Mengenal berbagai konsep sains sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

E. Manfaat dan Kegunaan      : Untuk mengajarkan warna dan pencampuran warna pada anak       usia dini.

F. Spesifikasi                           :
  1. Alat: Gelas meruncing, tutp botol, spidol warna, penggaris dan gunting. 
  2. Bahan: Karton putih, tali/benang kasur
  3. Ukuran menggunakan: Diameter gelas, cm.


G. Cara Membuatnya              :
  1. Buat lingkaran pada karton dengan menggunakan bagian atas gelas (ukuran besar), kemudian buat lagi lingkaran dengan menggunakan bagian bawah gelas (ukuran kecil) di tengah dalam lingkaran besar tadi. Setelah itu buat lagi lingkaran dengan menggunakan tutup botol di tengah-tengah lingkaran. Lalu buatlah garis di bagian tengah lingkaran keseluruhan.


      2. Potonglah gambar lingkaran tersebut



   3. Warnai setiap bagian menggunakan spidol warna merah, biru dan kuning sesuai pola yang telah ditentukan. Ketika selesai akan tampak seperti gambar di bawah ini.



     4. Beri lubang pada titik yang terdapat di antara lingkaran pusat, kira-kira berjarak 1 cm.




     5. Potong tali sepangjang 60 cm. Masukkan tali pada lubang-lubang yang telah dibuat tadi.



H. Cara Menggunakan            :
  1. Putar tali dan roda
  2. Tarik kedua tangan dari roda secara bersamaan
  3. Lihatlah pencampuran warna pada roda







Semoga bermanfaat ^_^




Minggu, 06 April 2014

Rancangan Pembelajaran I


A. Nama Media                     : Tas Maze
B. Sasaran                              : PAUD Kelompok B 

C. Indikator                           

Anak dapat mengetahui macam-macam hasil tanaman
  Anak dapat belajar mencari jejak

D. Aspek Pengembangan     :
Kemampuan dasar kognitif

·         Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari

E. Manfaat dan Kegunaan  :
·         Mengajarkan macam-macam hasil tanaman pada anak
·         Melatih anak mencari jejak untuk mencari sesuatu
·         Membuat anak tidak bosan dengan mengerjakan maze yang hanya ada pada buku

F. Spesifikasi                         
a.       Alat                                          : gunting, pensil, penggaris, jarum, spidol, crayon
b.      Bahan                                : kardus bekas, sampul buku bekas, gambar-gambar sesuai kebutuhan, tali     sepatu tidak terpakai, koran bekas, lem, pewarna
c.       Ukuran Menggunakan               : cm, ml.


G. Cara membuatnya                       :
1.      Buat pola maze pada kardus bagian dalam menggunakan pensil dan penggaris.
2.      Gulung koran memanjang sesuai kebutuhan, lalu celup pada pewarna diamkan hingga kering.
3.      Kepang tali sepatu lalu pasang pada bagian luar kardus menggunakan benang dan jarum, sesuaikan posisinya untuk dijadikan jinjingan.
4.      Bungkus seluruh bagian kardus menggunakan sampul buku bekas dan lem.


1.      Lalu tempelkan gulungan koran pada pola maze yang telah dibuat pada kardus.
2.      Warnai Tempelkan gambar buah-buahan, sayuran dan bunga pada tempat-tempat yang sesuai pada pola maze. Hiaslah tas maze itu sesuai selera.




H. Cara menggunakannya   : guru bisa memberikan intruksi pada anak untuk mencari jalan mendapatkan buah-buahan atau sayuran, anak bisa bergantian menggunakannya.














Sabtu, 01 Maret 2014

Merubah Kata Negatif ------> Kata Positif


Dapat ilmu nih dari salah satu grup d facebook mengenai merubah kata-kata negatif menjadi positif yang tentu akan banyak mempengaruhi karakter Anak Usia Dini. 

KALIMAT NEGATIF YANG SEHARUSNYA DIUBAH MENJADI KALIMAT POSITIF
No
Kalimat Negatif
Kalimat Positif
1
Jangan berkelahi!
Bermainlah bersama
2
Jangan dekat-dekat api!
Menjauh dari api
3
Jangan berlari!
Ayo berjalan saja
4
Jangan direbut!
Biar dipegang dulu
5
Jangan berteriak-teriak!
Ayo bicara dengan pelan
6
Jangan lempar mainan!
Gunakan mainan dengan benar
7
Jangan memukul teman!
Sayangilah teman
8
Jangan ditumpahkan!
Bawa dengan hati-hati ya
9
Jangan diinjak!
Ayo lewat sini
10
Jangan malas!
Ayo lebih rajin lagi
11
Jangan terlambat!
Datanglah lebih awal
12
Jangan buang sampah sembarangan!
Ayo buang sampah ditempatnya
13
Jangan berebut!
Ayo bergantian
14
Jangan coret-coret!
Menulislah di kertas saja
15
Jangan naik!
Ayo di bawah/di sini saja
16
Jangan menangis!
Ayo tersenyum
17
Jangan keras-keras!
Pelan-pelan saja
18
Jangan diambil!
Biarkan saja di situ
19
Jangan dirobek!
Ayo dirawat/dijaga
20
Jangan dilempar!
Dipegang saja
21
Jangan dikotori!
Jagalah kebersihan
22
Jangan bertengkar!
Ayo saling menyayangi
23
Jangan dekat-dekat!
Dari sini saja
24
Jangan ditaruh di situ!
Lebih baik ditaruh di sini saja
25
Jangan belok!
Jalan yang lurus saja ya
26
Jangan dirusak!
Ayo dirawat dengan baik
27
Jangan marah!
Ayo yang sabar
28
Jangan melawan!
Ayo yang sopan
29
Jangan lama-lama!
Sebentar saja
30
Jangan dibuang!
Ditaruh saja di sini
31
Jangan dipegang!
Dilihat saja dari sini
32
Jangan rewel!
Kenapa adik? Adik minta apa?
33
Jangan loncat-loncat!
Ayo bermain dengan tenang
34
Jangan berteriak!
Bicaralah dengan tenang
35
Jangan menerobos/berebut!
Coba saling bergantian/ayo yang tertib/teratur