Senin, 23 Juni 2014 kembali menunjungi garut. Dari jauh-jauh
hari sobatku zie memintaku main ke Garut mengajaku main ke rumah nifah sebelum
kandungannya membesar dan sudah menggendong nanti pasti akan sulit untuk main.
Hhe
Tentu saja entah sejak kapan setiap kunjunganku ke garut,
pasti akan ada cerita tentang aku dan dia, daaaannnnnn selalu indah untuk
kutulis dan dikenang kelak. J
J tapi ada beberapa hal
yg mungkin keliru karena sudah lama baru aku tulis sekarang, inipun karena
ternyata dia menunggu obat ini.
Sampai di garut sekitar jam setengah sbelasan, kali ini dia
sudah berdiri di sana menunggu kedatanganku untuk menjeputku, sweet . . he
menuju ke rumahnya, seperti biasa tidak ada siapa-siapa. Istirahat sejenak, saling
senyum g jelas (tapi itu yang selalu kurindukan, senyumnya . . senyumnya . .
senyumnya, hhe) mengobrol basa basi tapi penuh perhatian, ah . . dia semakin
membuatku nyaman. Senda gurau kini tak lagi membuat kami kaku. Kemudian, dia
menagih balasan surat cinta padaku. Hahha aku malu sendiri memberikan padanya
tapi akhirnya aku berikan, goresan-goresan pena gambaran perasaanku. Wkwk lebay
selain itu, dia memberiku buku lagi untuk ku baca yang alhmdulillah saat ini
sudah selesai. he
Tiba waktu shalat dzhur, kami segera siap2 kemudian shalat
berjama’ah. Senangnya . . shlat di imami dia #LaGi ^_^ setelah berbulan-bulan g
ketemu. Heu Selesai shalat kami ke pernikahan temannya, tempatnya
jaaaaaaauuuuuuuuuhhhhhh hahah semakin menyadarkanku betapa luasnya garut itu.
dia, yang ternyata tdk tau tempatnya kebingungan sendiri menanyakan keberadaan
temannya. Hahah dia itu gemesyin banget siiiiih i I I I . . . tapi akhirnya ada
salah satu temannya a nyanyang di tengah perjalanan lalu kami pergi bersama.
Sampai di tempat pernikahan, pengennya sih kabur pulang soalnya banyak temen
dia di sana. Ah, rasanya kejadian beberapa waktu lalu ketika di pernikahan
saudaranya terulang. Malu, senyam senyum mengenaskan. Haha dia benar2
mempertemukanku dengan teman2nya. Ini manis, ini berarti banget buat aku, tapi
sungguh ketika aku berada di sana, maluuu . . geer, salting gimanaaa gituh .hhu
Setelah menikmati hidangan di pernikahan itu dan teman2nya
yg lain sudah pamit pulang duluan, tinggal aku, dia dan a nyanyang yg tadi
berbarengan bersama kami. Beristirahat sejenak karena gerimis lalu kami
memutuskan untuk pulang (sebenernya mereka sih yg mutusin, aku ikut2 aja .haha)
di tengah perjalanan berpapasan sama kang ucup, teman dia yg sebenarnya aku
pikir dari kemarin janjian mau bareng ke pernikahan temannya tapi malah baru
datang. Kamipun berpisah, dia mengajakku ke rumah a nyanyang, walau sempat
salah jalan dan akhirnya sampai juga di tempat (entah dia g fokus atau sengaja
ngejailin) hha
Di rumah itu, kami bercakap
sebentar lalu dia mengajakku melihat foto2 serta video2 sewaktu dia KKN. Lucu2
semua membuatku terhibur, kemudian kami nonton film bersama, TEERA ZAMEN (sepertinya
itu akan menjadi film favoritku sepanjang masa karena menjadi film pertama yg
kami tonton bersama. Haha walau sebenarnya tidak kami tonton sampai habis. Wkwk
gubrag). Kami shalat ashar berjamaah lagi di sana, dia imam aku lagi. Horee
senangnyaaa . . Ah, ada bagian yg g aku suka nih . . perut aku sakit parah,
sakitnya tuh bener bener sakit cenat cenut g jelas, g kayak mau buang air, g
kayak masuk angin, mirip PMS tapi g juga .hhu karena sakitny banget banget, aku
bilang sama dia. Tapi kemudian aku sadar kesalahanku, harusnya g bilang, g
bikin dia cemas. Heu dia mengobatiku dengan segala bentuk perhatiannya,
sikapnya . jadi ngerasa bersalah :’( .beberapa waktu berlalu, dia mengajakku
jalan-jalan keluar. . menyusuri sepanjang jalan pasar wanaraja dan kemudian
membeli onde2 kesukaanku. Haha catet! Ada kenangan aku dan dia di sana,
sepanjang jalan itu. wkwk Waktu shalat maghrib pun tiba, kami shalat berjamaah
LAGI !!!! yatta . . . yatta . . bahagianya banyaaaaaaaaakkkk banget, karena
kali ini dia imami aku shalat dengan jahar, tidak sir sperti selama ini,
terharuuu (aku ngetik bagian ini bari carinkdak, pengen lagiii. Hikz ) setelah
shalat, berdoa kemudian tadarus al-qur’an bersama ini indah banget, semoga tak
lama lagi kami akan mengulang hal indah ini setiap hari.hhe aamiin
Sudah lumayan malam, kami pamit
pulang. Perjalanan pulang, dia menjalankan motornya dengan lembut (atau sengaja
memperlambat perjalanan pulang? Itu hanya dia dn Allah yg tau. Hahahaha) membeli susu beruang yg selalu bisa mengobati sakitku,
juga obat masuk angin. Tak mengeluh, tak banyak kata, dia menunjukkan kasih
sayangnya. Kemudian . . berhenti lagi sejenak membeli makan dan kamipun ke
rumahnya, makan bersama. Ada mamahnya yg sepertinya sedang mengerjakan sesuatu
dan sepertinya terganggu krn kedatanganku. Heu jadi g enak. Dia menyiapkan ini
dan itu untukku, yang seharusnya dilakukan seorang istri utk suaminya. Selalu
merepotkan, tapi dia sabar dgnku. Terharuuuuuu kondisi perut g enak, makanpun g
enak jadi g abis makannya. Dia kemudian mengantarku ke rumah Ami, rencanaku utk
menginap di sana. Mamahnya sempat menyuruhku menginap di rumahnya, sungguh
sulit menolaknya tapi dia membantuku hhe
akhirnya kami pergi dan sampai di rumah Ami, aku benar2 berat berpisah
dengannya setelah seharian bersama dia dia dia . . Senyum itu menyadarkanku
masih ada hari esok utk bersama. Aku pun bermalam di rumah Amy dan beristirahat
lebih awal karena ketika d diamkan sakitnya semakin terasa.
Di pagi hari, setelah mandi dan
berdandan ria yg biasa2 aja . . ami mengajkku jalan2 ke luar rumah, sejuuuk
udara garut membuatku segar. . kemudian uzie datang ke rumah amy, kami pun
pergi menuju rumah nifah. Sayang, amy tidak bisa bergabung dengan kami. Sampai
di rumah nifah kamikangen2an tentunya. Aaaa . . anaknya udah besar, lari ke
sana kemari, ngoceh yg kurang aku mengerti apa maksudnya. Tapi bertemu anak2
selalu menyenangkan. Love u Lutfi & Irsyad :* semoga tak lama lagi kita
bisa ketemu lagi yaaa . . masih kangen mereka, tapi uzie berencana utk pulang
ba’da dzuhur, suaminya akan menjemput sekalian istirahat kerja. Ya, kondisi
uzie yg sedang hamil membut suaminya khawatir uzie pergi lama2 tanpanya
(aiiihhh co cweet, aku juga mau punya suami .haha). Dengan ragu2 dan sedikit g
enak aku meminta dia menjemputku, ah . . malu ngerepotin tapi aku bingung juga
harus ke mna aku pergi . . saat ini, di garut, cuman sama dia aku bisa
berlindung. Heu
Di maktal, suami uzie sudah datang
menjemput dan dia belum datang. Kami mengobrol sebentar sambil menunggu dia,
sampai akhirnya dia datang aku tersenyum . . senyumku semakin mengembang
melihatnya ada di hadapanku lagi . Kami berempat berpisah, aku dan dia, zie dan
suaminya. Kami menuju rumahnya, ada mamahnya di sana. Mengobrol lagi, dia
sedikit membahas surat yang kemarin aku berikan padanya, ah maluuu .hahaha
kemudian ada dua temannya dtang,tak lama mamahnyamengajaku jalan2 pergi ke
tempat saudaranya,tempat yang dulu aku di perkenalkan dgn banyaaak keluarganya
d acara pernikahan. Aku mengiyakan utuk ikut mamahnya pergi, entah apa arti
dari ekspresi yang ada di wajah dia. Tak mau berpisah, khwatir, terharu, senang
? aku tidak tau.heu
Diperjalanan, kami mengobrol (aku
dan mamahnya) masih ada kekakuan di sana, masih ada aling serba salah, kadang bibir
hanya diam sambil melangkahkan kaki. Senang, beliau sosok yang baik . . sama
seperti anaknya. Sempat membahas soa kuliah dia ke jogja, membhas juga soal
lamaran dan aku jadi malu. Wkwk banyak hl yang kami obrolkan, beliau juga
berpesan beberapa hal (biar aku saja yang tau ah hahaha). Sepanjang perjalanan
juga banyak banget org yang nyapa kami, beliau memperkenalkan siapa mereka dan
siapa aku, tapi masih saja aku tetap tdk ingat. Hhe sampailah di sebuah rumah,
mengobrol, nnton dan di suguhi makanan, ada juga adiknya ke sana ah . . malu. Dan
aku iseng sms dengan dia. Sampai akhirnya kami pulang, kemudian dia datang
menjemputku (g enak juga mereka jalan kaki sedangkan aku ikut dia naik motor. Hhe)
Di rumahnya, aku shalat kali ini tanpa dia. hikz tapi tak apalah, yang penting setelah shalat
masih ada dia di dekatku. He mengobrol, nonton kemudian makan lagi. Entah sudah
sebanyak apa aku merepotkan dia. heu teman2nya pulang, kami mengantar mereka di
ujung pintu. Manis, mungkin seperti inilah jika kelak kami sudah menikah, indah
itu yg dia katakana usai temannya pergi (ya, aku juga berpikiran sama
dengannya, jadi pengen cepet2 deeeh .hahaha kamipun shalat maghrib berjamaah, dan
lelahku tak tertahan. Dia benar2 menjadi pelindungku dua hari itu, benar2
melindungiku dengan caranya. Membiarkanku istirahat sejenak dan aku lupa entah
dia atau aku yg memutuskan utk segera ke tempat ega tempat keduaku menginap. Mamahnya
benar2 menyuruhku menginap di rumah dia, khawatir tak mengijinkanku menginap di
tempat orang lain. Tapi aku masih kekeuh aja g mau. Aduuuh bener2 g enak deh.
Di tempat ega,mengobrol bberapa
saat ega penasaran dengan org yg mengantarku, menyebutkan beberpa org nama cowo
smpai niat banget buka foto2 masa PLKJ Aliyah dulu, akhirnya ketebak juga.he malu.
Kami pun istirahat walau masih saja berisik dengan beberapa org di sana yang
membuatku sulit memejamkan mata (yaaah karena di sana asrama dan ternyata
teman2 ega banyak yang masih di sana)
Pagi terakhir di garut, aku mandi
dan bersiap2 untuk pulang. Haha PeDe banget. Ega mengajaku sarapan nasi kuning
yang lezat di ujung pedagang sana. Haha jalan2 pagi lagi segeeer . Aku berniat
utk pergi ke rumah ami sendiri utk mengambil barangku yg ketinggalan, tapi dia
kkeuh memintaku menunggunya agar pergi bersama (terharu dengan semua
perhatiannya, tapi sungguh aku takmau merepotkannya terus, aku yakin dia lelah,
mengantarku, menjemputku kesana, kemari,belum lagi mengantar dan menjemput
ibunya, ayahnya atau adiknya.hikz dia semakin mengagumkan) menunggu dia
menjemput sambil ngobrol dengannya.
Dia datang, ega senyam senyum aku
pun ikut senyam senyum. He menuju ke rumah ami mengambil barangku yg
ketinggalan. Lalu ke rumahnya, mamahnya memeberiku sesuatu sebuah mukena. Ahahaha
beliau camer yg co cweet deh .he tak lama, dia memasukkan sesuatu ke kantong
tmpat mukena dari mamahnya, saat kutengok ternyata itu sebuah surat, ya . .
surat cinta. Hahay dia pamit sebentar utk mengantar mamahnya, aku membaca surat
balasan darinya tapi baru juga satu paragraph dia sudah kembali, langsung ku
masukan lagi surat itu. Dia menyuruhku istirahat sejenak, karena dia harus ke
sekolah sebentar mengantarkan stempel kalo tdk salah. G trasa, aku terlelap . .
sejenak. Tapi saat membuka mata dia ada dia selalu ada. (Hikz jadi kangen
beratniiihh) kemudian terjadilah saat2 yang tidak diharapkan, membahas soal kuliahnya
ke jogja. Padahal belum pasti jadi atau tidak, tapi tiap2 kesedihan menyeruak,
air mata tak terbendung mengalir . . berlinang, sekuat tenaga aku menahannya
tapi tak berhasil. Dia, dengan caranya menenangkanku. Menjadi tempatku
bersandar saat itu, saat aku benar2 butuh tmpat bersandar. Aku rasa cukup lama
kami tenggelam dalam kesedihan, semakin membuatku sedih melihat air mata juga
ternyata menetes di mata indahnya :’( Menghentikan kesedihan itu, mencoba biasa
lagi dan mamahnyanya pun datang. Aku memutuskan utk pulang .. pamit pulang ke
rumahku. Terimakasih utk moment manis itu sayang.