memberi yang terbaik dan meraih yang terbaik

Halaman

Tampilkan postingan dengan label gak jelas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gak jelas. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 November 2014

Harapan itu menyakitkan hatiku lagi . .


Agustus, oktober, desember

Lagi, ini bukan kesalahannya. Hanya saja ini kebodohanku dalam menangkap kata2nya. Kesalahanku menyikapi kenyataan. Ya, seharusnya aku hanya berharap pada Tuhanku, maka tak ka nada kekecewaan sedalam ini. Untuk yang ketiga kalinya, aku yang salah dalam memahami perkataanya, selanjutnya bertindak lebih jauh dan tentu kesalahannya pun semakin melebar. Aku, yang tak bisa belajar dari kejadian di masa yang sudah, tidak bisa memperbaiki sikap dalam memahami perkataanya, dalam menyikapi perkataanya. Aku masih ingat jelas kata2nya, tapi hanya aku yang ingat, dia tidak. Lagi, mungkin ini hanya basa basi darinya saja.






Lagi, aku yang terlihat bodoh. Lagi, aku yang terlihat berharap terlalu jauh, lagi . . aku terlihat mempermainkan keluargaku, dan lagi . . aku membentuk image dia terlihat kurang baik di keluargaku sendiri. Itu baru perkiraanku, tapi apa mungkin seperti itu??






Berulang kali aku putuskan untuk tak terlalu berharap hal yang kunanti dalam hidupku akan terjadi dalam waktu dekat. Sering kunasehati hati untuk mengikuti alur cerita dengan tenang, menjalani semuanya tanpa menaruh harapan yang tinggi, bahkan jangan melakukan kesalahan fatal dengan mengungkapkannya pada orang lain (polosnya berharap menjadi doa dari mereka). Tapi, entahlaaaaaaahhhhhhhhhhhh apa yang salah ? kenapa selalu seperti ini ?? aku mulai lelah, apakah kini akhirnya akan aku buang harapan itu ? akan kutinggalkan mimpi itu ? bisakah aku fokus pada kehidupanku yang sudah jelas2 sedang kujalani ini tanpa peduli tentang itu lagi ?? saat ini ingin ku tutup rapat harapan d mimpi itu akan terjadi dalam waktu dekat.


Hai ‘harapan’ janganlah kau terus mempermainkan perasaanku. Aku lelah, datanglah 3 tahun lagi, ketika semua memng akan jelas sesuai dengan yang mereka rencanakan. Aku menyerah . . Atau, sepenuhnya memang harus aku serahkan pada Mu Tuhan . . 



Maafkan aku ibu . . maaf  atas kebodohan anakmu ini sehingga menambah beban pikiranmu. Kini, tak akan lagi, aku janji untuk berusaha sekuat tenaga menyimpn perasaanku sendiri.


#catatan di atas hanya fiktif belaka, maaf bila ada kesamaan cerita, tokoh dan tempat. hahaha 




Rabu, 10 September 2014

Deretan huruf

Mm . . rasanya udah lama ya ga nulis catatan. Mungkin karena ada tali yang putus, membuatku jadi tak bersemangat lagi, tak seantusias biasanya menuliskan perasaanku, harapanku, hal-hal yang selama ini biasa aku tuliskan, yang ternyata hanya aku yang menikmati harapan itu. hhe miris .

Aku takut tersakiti, tak mauuu . Tapi aku sendiri selalu menyakiti -_-

Menghindar, bukanlah solusi.
Merubah sikap bukanlah pilihanku, tapi kadang dia datang begitu saja tanpa diharapkan dan tanpa direncanakan. Aku jadi meragui dari setiap kata-katanya. Apa tak ada lagi yang dijadikan sebatas candaan selain itu ?

Mungkin yang bisa mengobati keraguan ini, menyambung tali itu lagi adalah sekedar suaranya yang selalu terdengar tulus di ujung telepon, yang tak pernah gagal mengobati kerinduanku pula. Tapi . . jika tak berhasil ?? Aku sangat butuh bertemu dengannya, melihat betapa sebuah ketulusan terpancar selalu dari matanya, kehangatan selalu dia beri dari senyuman manisnya. Dan rasa aman juga nyaman selalu dia ciptakan saat aku di sampingnya, tenggelam dalam kebersamaan yang kini terasa sangat mahal dan sulit untuk aku dapatkan. Aku harap salah satu dari itu bisa mengembalikan senyum kebhagiaan lagi dalam hari-hariku nanti . Walaupun tak kan mengembalikan kepercayaan diriku untuk bermimpi sejauh yang selama ini aku pikirkan.

Ah sudahlah, tak mau membahas tentang semua itu.

Sekarang, aku ingin kirimkan do'a untuk dia yang sedang sakit di sana. Semoga lekas sembuh dan bisa menjalani aktifitasnya seperti biasa lagi. Mungkin hanya itu .




Apalagi yang bisa kutulis ??
Tak ada .


Jumat, 16 Mei 2014

Sedikit


Ada hal yang harusnya tak usah diucapkan, karena itu membuatku sadar dan sulit untuk menjalaninya. Tapi kembali pada keyakinanku, bahwa dengan do'a itu sudah lebih dari cukup saat ini.

Mendapatkan kata itu selalu mengobati ini dan itu, sungguh cukup untuk menciptakan segaris senyum.

Aku bingung kata apa lagi yg harus aku ucapkan selain. .


Terimakasih :)

Senin, 07 April 2014

SabaR_SabaR_SabaR


                                                
                                                                      inilah



memang benar :'(



yakini ini


terus berusaha


direnungkan


                                           
                                                     harus bangkit


dengan semangat dari 'dia' 
aku pasti bisa !!





#GJ