Agustus, oktober,
desember
Lagi, ini bukan
kesalahannya. Hanya saja ini kebodohanku dalam menangkap kata2nya. Kesalahanku menyikapi
kenyataan. Ya, seharusnya aku hanya berharap pada Tuhanku, maka tak ka nada kekecewaan
sedalam ini. Untuk yang ketiga kalinya, aku yang salah dalam memahami
perkataanya, selanjutnya bertindak lebih jauh dan tentu kesalahannya pun
semakin melebar. Aku, yang tak bisa belajar dari kejadian di masa yang sudah,
tidak bisa memperbaiki sikap dalam memahami perkataanya, dalam menyikapi
perkataanya. Aku masih ingat jelas kata2nya, tapi hanya aku yang ingat, dia
tidak. Lagi, mungkin ini hanya basa basi darinya saja.
Lagi, aku yang
terlihat bodoh. Lagi, aku yang terlihat berharap terlalu jauh, lagi . . aku
terlihat mempermainkan keluargaku, dan lagi . . aku membentuk image dia terlihat
kurang baik di keluargaku sendiri. Itu baru perkiraanku, tapi apa mungkin
seperti itu??
Berulang kali aku
putuskan untuk tak terlalu berharap hal yang kunanti dalam hidupku akan terjadi
dalam waktu dekat. Sering kunasehati hati untuk mengikuti alur cerita dengan
tenang, menjalani semuanya tanpa menaruh harapan yang tinggi, bahkan jangan
melakukan kesalahan fatal dengan mengungkapkannya pada orang lain (polosnya
berharap menjadi doa dari mereka). Tapi, entahlaaaaaaahhhhhhhhhhhh apa yang
salah ? kenapa selalu seperti ini ?? aku mulai lelah, apakah kini akhirnya akan
aku buang harapan itu ? akan kutinggalkan mimpi itu ? bisakah aku fokus pada
kehidupanku yang sudah jelas2 sedang kujalani ini tanpa peduli tentang itu lagi
?? saat ini ingin ku tutup rapat harapan d mimpi itu akan terjadi dalam waktu
dekat.
Hai ‘harapan’
janganlah kau terus mempermainkan perasaanku. Aku lelah, datanglah 3 tahun
lagi, ketika semua memng akan jelas sesuai dengan yang mereka rencanakan. Aku menyerah
. . Atau, sepenuhnya memang harus aku serahkan pada Mu Tuhan . .
Maafkan aku ibu . .
maaf atas kebodohan anakmu ini sehingga
menambah beban pikiranmu. Kini, tak akan lagi, aku janji untuk berusaha sekuat
tenaga menyimpn perasaanku sendiri.
#catatan di atas hanya fiktif belaka, maaf bila ada kesamaan cerita, tokoh dan tempat. hahaha